Bertempat di hotel Le Meridien, Intel mengundang beberapa perwakilan perusahaan serta media untuk memperkenalkan teknologi yang diadopsi bagi perangkat yang menyasar segmen bisnis.
Teknologi yang ada dimaksudkan untuk mengantisipasi serta meminimalisir resiko dari ancaman keamanan yang mengintai data penting perusahaan serta kemudahan pengelolaan data yang lebih efisien.
Acara bertajuk Intel Enterprise Solutions Showcase menghadirkan tiga perwakilan dari Intel yaitu Yadi Karyadi (Business Development Manager Intel Indonesia), Christopher Tan (Technology Specialist Enterprise Manager - SE Asia Enterprise Solution Sales), dan Tucker Hammerstrom (Technical Architecture Specialist Advanced Technical Sales).
Tucker Hammerstrom menerangkan bahwa kalangan bisnis kerap membutuhkan perangkat yang memiliki 4 faktor yaitu responsiveness, mobility, user interface, dan form factor. Sedangkan IT decision maker lebih menekankan pada perangkat yang memiliki faktor reliability, stability, security, dan manageability. Nah, Intel menggabungkan semua faktor tersebut dalam sebuah ultrabook yang telah mengadopsi teknologi andalannya yaitu Intel vPro dan Intel Small Business Advantage.
Teknologi vPro sebenarnya telah hadir sejak 2006, saat prosesor Intel Core seri i generasi pertama yaitu Nehalem diperkenalkan. Seiring dengan makin pesatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan keamanan yang makin kompleks, teknologi tersebut juga terus mengalami penyempurnaan yang dibutuhkan pada kondisi saat ini.
Teknologi Intel vPro tidak terdapat pada semua perangkat komputer meski telah menggunakan prosesot Intel Ivy Bridge. Teknologi ini hanya terdapat pada perangkat yang telah diperuntukkan bagi segmen bisnis dimana beberapa perangkat keras mesti memiliki spesifikasi tersendiri. Diantaranya penggunaan mainboard berbasis chipset Intel seri Q, prosesor Intel Core seri i serta perangkat jaringan berbasis Intel.
Intel pun menunjukkan beberapa ultrabook yang telah mengadopsi teknologi vPro. Salah satu ciri ultrabook yang menggunakan teknologi tersebut yaitu telah terdapat logo Prosesor Intel Core i generasi ketiga (Ivy Bridge) disertai tulisan vPro.
Dengan fisik ultrabook yang fleksibel, tetap menawarkan produktivitas yang tinggi untuk dibawa, memiliki daya tahan yang lebih lama, enkripsi data yang lebih cepat berkat penggunaan prosesor Intel Ivy Bridge, sehingga penerapan bring your own device (BYOD) semakin mudah dilakukan.
Pada akhir acara, Intel menunjukkan beberapa ultrabook yang telah mengadopsi teknologi tersebut dan memperkenankan para peserta untuk melihat lebih dekat dan mencobanya. Diantara ultrabook yang dihadirkan yaitu Lenovo Thinkpad Tablet 2, Lenovo ThinkPad Twist, Dell Latitude, Lenovo ThinkPad X1 Carbon, HP ElitePad, Lenovo X1 Carbon Touch, dan HP Envy 14 Spectre yang beberapa diantaranya merupakan jenis notebook convertible atau biasa disebut notebook hybrid.
Teknologi yang ada dimaksudkan untuk mengantisipasi serta meminimalisir resiko dari ancaman keamanan yang mengintai data penting perusahaan serta kemudahan pengelolaan data yang lebih efisien.
Acara bertajuk Intel Enterprise Solutions Showcase menghadirkan tiga perwakilan dari Intel yaitu Yadi Karyadi (Business Development Manager Intel Indonesia), Christopher Tan (Technology Specialist Enterprise Manager - SE Asia Enterprise Solution Sales), dan Tucker Hammerstrom (Technical Architecture Specialist Advanced Technical Sales).
Tucker Hammerstrom menerangkan bahwa kalangan bisnis kerap membutuhkan perangkat yang memiliki 4 faktor yaitu responsiveness, mobility, user interface, dan form factor. Sedangkan IT decision maker lebih menekankan pada perangkat yang memiliki faktor reliability, stability, security, dan manageability. Nah, Intel menggabungkan semua faktor tersebut dalam sebuah ultrabook yang telah mengadopsi teknologi andalannya yaitu Intel vPro dan Intel Small Business Advantage.
Teknologi vPro sebenarnya telah hadir sejak 2006, saat prosesor Intel Core seri i generasi pertama yaitu Nehalem diperkenalkan. Seiring dengan makin pesatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan keamanan yang makin kompleks, teknologi tersebut juga terus mengalami penyempurnaan yang dibutuhkan pada kondisi saat ini.
Teknologi Intel vPro tidak terdapat pada semua perangkat komputer meski telah menggunakan prosesot Intel Ivy Bridge. Teknologi ini hanya terdapat pada perangkat yang telah diperuntukkan bagi segmen bisnis dimana beberapa perangkat keras mesti memiliki spesifikasi tersendiri. Diantaranya penggunaan mainboard berbasis chipset Intel seri Q, prosesor Intel Core seri i serta perangkat jaringan berbasis Intel.
Intel pun menunjukkan beberapa ultrabook yang telah mengadopsi teknologi vPro. Salah satu ciri ultrabook yang menggunakan teknologi tersebut yaitu telah terdapat logo Prosesor Intel Core i generasi ketiga (Ivy Bridge) disertai tulisan vPro.
Dengan fisik ultrabook yang fleksibel, tetap menawarkan produktivitas yang tinggi untuk dibawa, memiliki daya tahan yang lebih lama, enkripsi data yang lebih cepat berkat penggunaan prosesor Intel Ivy Bridge, sehingga penerapan bring your own device (BYOD) semakin mudah dilakukan.
Pada akhir acara, Intel menunjukkan beberapa ultrabook yang telah mengadopsi teknologi tersebut dan memperkenankan para peserta untuk melihat lebih dekat dan mencobanya. Diantara ultrabook yang dihadirkan yaitu Lenovo Thinkpad Tablet 2, Lenovo ThinkPad Twist, Dell Latitude, Lenovo ThinkPad X1 Carbon, HP ElitePad, Lenovo X1 Carbon Touch, dan HP Envy 14 Spectre yang beberapa diantaranya merupakan jenis notebook convertible atau biasa disebut notebook hybrid.
Sumber: www.infokomputer.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya.